Selasa, 03 Juni 2014

PRIMBON

PRIMBON
    Seperti kita tahu dari semuanya, faktor yg mempengaruhi kehidupan kita inilah yg paling asik untuk     
kita bahas, kalau dari negeri timur ada fengshui, kalau dari negeri barat ada zodiak dan kalau dari
negeri kita sendiri atau orang jawa khususnya ada ilmu kejawen / primbon, semua ramalan tadi pada
dasarnya berdasarkan atas perhitungan yg sudah ada sejak jaman nenek moyang kita. Yang tanpa kita
sadari memang ramalan kadang sesuai dengan yg kita alami sesungguhnya,berikut ini contoh perhitungan
tentang tingkat rejeki setiap orang yg bersumber pada primbon betaljemur adammakna 
PAL SRIGATI / PERHITUNGAN REJEKI
Perhitungan rejeki setiap 6 thn sekali akan berubah menurut jumlah hari dan pasaran setiap orang
 
Neptu/Jmlh
hari & pasaran ketika lahir
 
Umur
6thn
 
Umur
12 thn

 
Umur
18 thn
 
Umur
24 thn
 
Umur
30 thn
 
Umur
36 thn
 
Umur
42 thn
 
Umur
48 thn
 
Umur
54 thn
 
Umur
60 thn
7
5
2
5
2
1
3
3
5
2
5
8
5
2
1
2
1
4
1
8
5
2
9
3
6
2
1
5
2
5
1
2
3
10
2
1
5
2
2
4
1
1
5
5
11
3
5
2
2
9
2
1
2
3
1
12
1
6
2
1
5
1
2
1
2
5
13
4
2
1
6
1
2
2
6
3
1
14
2
1
2
5
5
1
5
5
2
5
15
3
1
2
2
6
3
1
2
3
6
16
1
4
2
3
1
2
4
2
3
8
17
2
2
1
6
1
2
2
6
3
1
18
3
6
2
1
5
2
5
1
2
5
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Keterangan : Misalkan orang itu lahir hari Rabu Wage.  Hari Rabu Wage neptune 7 + 4 = 11. Orang
ini dari lahir sampai berumur 6 thn dpt nilai 3, pd umur 6 thn lbh sehari sampai dgn umur 12 thn dpt
nilai 5, begitu seterusnya. Jika jatuh pd nilai yg besar ( nilai yg bnyk ), itu berarti banyak rejeki dan
keberuntungannya. Dan jika jatuh pd nilai kecil ( nilainya sedikit ), berarti sedikit rejeki dan keberun
tungannya. Yang paling bnyk angka 9 dan paling sedikit angka 1.
Sumber : Primbon Betaljemur Adammakna
 
NEPTU HARI & PASARAN ( WETON )
        Perhitungan hari kelahiran dan pasaran ( weton ), yg sering digunakan sebagai dasar dari
perhitungan tradisi kejawen ( orang jawa ) berikut pedomannya :

Hari
Neptu
Pasaran
Neptu
Minggu
      5
Kliwon
      8
Senin
      4
Legi
      5
Selasa
      3
Paing
      9
Rabu
      7
Pon
      7
Kamis
      8
Wage
      4
Jum’at
      6

Sabtu
      9


HITUNGAN JAWA

            Baik-buruknya nama, menurut perhitungan Jawa (neptu), didasarkan pada susunan aksara Jawa
(ha, na, ca, ra, ka, da, ta, sa, wa, la, pa, dha, ja, ya, nya, ma, ga, ba, tha, nga). Setiap aksara diasumsikan
memiliki nilai berbeda. Ha, da, pa, ma, masing-masing dinilai 1. Na, ta, dha, ga, nilainya 2. Ca, sa, ja, 
ba = 3. Ra, wa, ya, tha = 4. Ka, la, nya, nga = 5. Angka-angka itu kemudian dipakai untuk menghitung nilai
total dari nama seseorang yang dijumlahkan dari nilai setiap penggalan suku kata. Contoh, nilai keseluru
han nama Susanto adalah Su (sa=3) + san (sa=3) + to (ta=2) = 8
           Nilai total dari nama itu selanjutnya diproyeksikan pada lima unsur yang menunjukkan
"cocok tidaknya nama", yang meliputi lima unsur, "Sri", "Lungguh", "Gedhong", "Loro", "Pati". Menghitung
nya dimulai dari :
  1. satu (Sri)                4. empat (Loro)
  2. dua (Lungguh)        5. lima (Pati)
  3. tiga (Gedhong) 
Setiap habis kelipatan lima, hitungan kembali dimulai dari angka satu (Sri) sampai lima (Pati), begitu
seterusnya. Misal, nilai nama Susanto = 8, dihitung mulai dari satu (Sri), dua (Lungguh), tiga (Gedhong),
empat (Loro), lima (Pati), enam (Sri), tujuh (Lungguh), delapan (Gedhong).
Jadi, nama Susanto (dengan angka total 8), jatuh pada unsur "Gedhong". "Artinya, insya Allah, kelak
si pemilik nama itu akan bergelimangan harta dalam hidupnya," .
          Menurut tradisi Jawa, unsur "Sri", "Lungguh", dan "Gedhong" dianggap mewakili unsur kecocokan
nama. Sebaliknya kalau jatuh pada unsur "Loro" dan "Pati", nama itu dianggap tidak cocok bagi yang ber
sangkutan. Kelima unsur itu masing-masing memiliki arti konotasi yang berbeda. "Sri" memiliki
arti yang positif (bahagia, kemakmuran, keberuntungan, mulia, dan sukses segalanya).
Juga "Lungguh" dan "Gedhong" mengandung arti yang positif, yakni baik dalam kedudukan (jabatan)
dan ekonomi (harta), tapi biasanya masih ada kekurangan di sisi lain, seperti sakit, rumah tangga
dikelilingi cekcok atau kurang harmonis. Sebaliknya unsur "Loro" dan "Pati" punya konotasi
negatif. Unsur "Loro" menggambarkan hidup tersendat-sendat, sakit-sakitan, kurang mujur,
banyak sial, banyak menderita. Unsur "Pati" menyimpan makna umur yang pendek.
Dalam perhitungan nama ala Jawa, huruf hidup (A, I, U, E, O) yang berdiri sendiri tidak ikut dihitung atau
diabaikan (nilainya = nol). Misalnya, cara perhitungan nama Hariyanto berbeda dengan Ariyanto.
 
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

3 komentar:

  1. Jika lahir 9 juli 2020 dengan nama rayyan arzan ravindra cocok gak itungannya? Nuhun

    BalasHapus
  2. Misal namanya viki cara hitung nya gimana

    BalasHapus