Selasa, 03 Juni 2014

HARI BAIK MENGAWALI USAHA

HARI BAIK MENGAWALI USAHA

Dalam kehidupan masyarakat Jawa yang masih memegang budaya dan
kepercayaan tradisional dikenal adanya istilah 'hari baik' dan 'hari
buruk'. Maksudnya, ada suatu kepercayaan bahwa hari-hari dalam
kehidupan manusia mempunyai pengaruh kegaiban tertentu bagi manusia,
ada yang pengaruhnya baik, ada yang pengaruhnya buruk, dan pengaruh
tersebut dapat berpengaruh terhadap kehidupan manusia secara jangka
panjang.

Dalam melakukan sesuatu perbuatan yang bersifat penting, biasanya
orang jawa akan menyesuaikan waktu dan hari pelaksanaannya, supaya
hasilnya baik seperti yang diharapkan dan tidak ada nasib buruk yang
dialami di belakang hari. Misalnya, yang akan pindah rumah atau
bepergian jauh akan menghindari hari Jum'at dan Sabtu, karena hari
Jum'at banyak yang rusuh, banyak masalah, banyak pertengkaran dan
perselisihan, dan hari Sabtu banyak naas, nasib buruk dan musibah.

Ada juga dalam budaya Jawa konsep ilmu petungan (perhitungan), yang
melibatkan alam pemikiran makro dan mikrokosmos, jagad gedhe dan
cilik, alam semesta dan diri manusia. Petungan bukan dibuat atas dasar
tahayul, tetapi atas dasar titen, yaitu mengamati dan memahami alam,
sehingga muncullah konsep pranata mangsa, ilmu tentang ramalan cuaca
(perilaku alam), yang sehari-harinya banyak digunakan sebagai patokan
hari untuk rencana menanam padi dan panenan.


Sifat-sifat hari yang akan disebut di bawah ini bersifat tidak mutlak,
karena dipengaruhi juga oleh hari pasaran (pon, pahing, wage, legi dan
kliwon), jam (pagi, siang, malam), dan wukunya (mingguannya),
bulannya, dsb. Tetapi Penulis tidak akan menuliskan tentang pengaruh
lainnya itu, karena tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang itu.
Kami juga tidak akan membahas lebih daripada tulisan ini, misalnya
tentang perjodohan, dsb.
Sebagai catatan, dalam penanggalan Jawa, hari dimulai pada pukul 5
sore hari sebelumnya dan akan berakhir pada pukul 5 sore hari yang
bersangkutan.
Jadi, batas suatu hari adalah pk.5 sore, dan mulainya hari adalah hari
sebelumnya pk.5 sore.
Berarti hari Senin dimulai pada hari sebelumnya (Minggu) pk.5 sore dan
berakhir pada hari Senin tersebut pk.5 sore.
Hari Senin itu pada pk.6 sore (mahgrib) sudah terhitung sebagai hari
Selasa, karena sudah melewati batas hari Senin pk.5 sore.

Hitungan hari mulai berlakunya pengaruh hari menurut penanggalan jawa
ini, tidak semata-mata secara formal ditentukan oleh hari atau tanggal
di dalam penanggalan jawa, tetapi terutama ditentukan oleh suasana
batin yang mengsugesti orang-orang yang bersangkutan.

Misalnya, hari seseorang memulai usaha warung / toko tidak semata-mata
ditentukan oleh hari saat seseorang mengisi tokonya dengan
barang-barang dagangan atau hari saat pertama membuka tokonya. Tetapi
lebih ditentukan oleh suasana batin kapan orang tersebut merasa mulai
berdagang atau berjualan.

Begitu juga dengan perkawinan, tidak semata-mata ditentukan oleh hari
saat seseorang melamar, ijab kabul atau hari resepsi perkawinannya.
Tetapi lebih ditentukan oleh suasana batin kapan orang-orang tersebut
merasa telah resmi menjadi suami-istri.

Hari seseorang pindah rumah tidak ditentukan saat seseorang
memindahkan barang-barang lamanya ke rumahnya yang baru atau hari saat
pertama dia tidur di rumahnya yang baru. Tetapi lebih ditentukan oleh
suasana batin kapan orang tersebut merasa sudah pindah ke rumahnya
yang baru. Biasanya dimulai saat perlengkapan tidur sudah dipindahkan,
sudah tidur di rumahnya yang baru, sudah merasa pindah ke rumah yang
baru dan tidak lagi memikirkan rumah yang lama.

Pengaruh hitungan hari menurut penanggalan jawa ini berlaku untuk
orang Jawa di Jawa Tengah dan Jawa Timur dan orang Bali di pulau Bali.
Untuk masa sekarang, orang Jawa yang sudah tidak tinggal di Jawa
Tengah dan Jawa Timur, dan orang Bali yang sudah tidak tinggal di
Bali, pengaruhnya terhadap mereka sedikit (masih berpengaruh tetapi
kadarnya kecil). Tetapi bila mereka masih meyakininya di dalam
hatinya, maka pengaruhnya terhadap mereka tetap besar, karena mereka
meng-sugesti dirinya begitu.


Watak Hari untuk memulai usaha / kegiatan :

Hari Senin : hari yang baik untuk semua keperluan.

Hari Selasa : awalnya baik, tetapi hal-hal yang baik waktunya
pendek, yang tidak baik lebih panjang.

Hari Rabu : baik untuk semua keperluan, tetapi tidak sebaik hari Senin.

Hari Kamis : hari yang keras. Usaha dan perkawinan akan banyak
kesulitannya.

Hari Jum'at : hari yang 'panas'. Usaha dan perkawinan akan
banyak gangguan dan keributan /
pertengkaran / perselisihan dan sakit hati.

Hari Sabtu : hari yang berat untuk semua urusan. Usaha dan
perkawinan akan banyak kesulitan, penyakit,
naas, kecelakaan, musibah, dsb.

Hari Minggu : hari yang netral untuk semua urusan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar