Selasa, 03 Juni 2014

KODAM PENDAMPING/ILMU

KODAM PENDAMPING/ILMU

Khodam Ilmu adalah suatu sosok mahluk halus, bisa dari jenis apa saja,
yang tujuan keberadaannya
khusus untuk melaksanakan ilmu gaib seseorang. Sosok mahluk halus itu
bisa mendampingi si manusia
(menjadi khodam pendamping) atau dipanggil / dihadirkan (ilmu hadiran)
untuk diperintah melaksanakan
perbuatan gaib tertentu.
Khodam pendamping adalah khodam dari suatu ilmu gaib atau sosok mahluk
halus lain yang datang
kepada seseorang dan menyertainya sehari-hari (mendampingi dan
seringkali juga membantunya sehari-
hari, sehingga keinginan-keinginan atau doa-doanya dan perkataannya
menjadi terwujud).
Selain yang merupakan khodam ilmu dan khodam dari leluhur, khodam
pendamping yang datang kepada
seseorang seringkali tidak dengan sengaja didatangkan, tidak diundang
dan tidak disadari keberadaannya.
Seringkali khodam ini datang kepada seseorang yang tekun beribadah dan
rajin berdoa / wirid. Biasanya
seseorang yang tekun bersemadi, meditasi, zikir dan wirid, tubuhnya
akan memancarkan energi tertentu
dan pikirannya akan memancarkan gelombang tertentu. Pancaran energi
dan gelombang pikiran inilah
yang seringkali mengundang datangnya mahluk halus kepada seseorang,
walaupun kedatangannya itu
tidak sengaja diundang.
Bila khodam ini berasal dari mahluk gaib bergolongan putih, biasanya
tidak akan mendatangkan kesulitan
selama sesajinya terpenuhi. Sebaiknya jangan menerima khodam bangsa
jin dari golongan hitam, karena
akan cenderung menyesatkan dan akan menyulitkan dalam proses kematian.
Bagi anda pengguna ilmu khodam (dan yang memiliki khodam pendamping),
sebaiknya berhati-hati dalam
penggunaan ilmunya, juga berhati-hati dalam memilih jenis khodam
ilmunya. Penggunaan jasa mahluk
halus biasanya harus disertai dengan sesaji tertentu (kembang, telor
ayam, minyak Arab, bakaran
menyan / dupa, dsb) sebagai upah si mahluk halus karena sudah bekerja
membantu anda, mewujudkan
keinginan anda. Dalam mendapatkan ilmu khodam tersebut, sebaiknya
ditanyakan kepada si pemberi ilmu,
atau bertanya langsung kepada si khodam itu sendiri, kalau bisa,
tentang semua persyaratan yang diminta
oleh si khodam. Bila sesaji yang dimintanya tidak dipenuhi, atau anda
lupa memberikannya, biasanya si
khodam akan "menegur" anda dengan caranya sendiri. Dan sebaiknya
jangan menerima khodam bangsa
jin dari golongan hitam, karena akan menyesatkan anda atau akan
menyulitkan anda dalam proses
kematian.

NAASNYA PARA NABI

NAASNYA PARA NABI

ora keno kanggo mantu lan sepadanne.

      SASI                    TANGGAL            SEBABPE
  1. suro                        13                    nabi ibrahim kaobong raja namrud
  2. mulud                       3                    nabi adam katurunnake ing dunyo
  3. rabiulahir                 16                   nabi yusup kacemplungake sumur
  4. jumadilawal              5                    nabi nuh kinelem
  5. poso                       21                   nabi musa perang lan rojo firaun
  6. dulkangidah             24                   nabi yunus kepangan iwak nus
  7. besar                       25                   nabi muhamad lumebu ngguwo

TUJUAN LAKU TIRAKAT

TUJUAN LAKU TIRAKAT

Tujuan laku dan bentuk hajat / keinginan yang ingin terkabul juga
sendiri-sendiri. Masing-masing bentuk laku prihatin memiliki kegaiban
sendiri-sendiri yang bentuk pelaksanaan lakunya disesuaikan dengan
kadar berat / ringannya suatu hajat / keinginan yang ingin terkabul.
Semakin berat / tinggi kadar suatu hajat / keinginan, maka lakunya
juga seharusnya lebih berat. Dan suatu hajat keinginan yang sifatnya
jangka panjang, maka lakunya juga harus dilakukan secara rutin dalam
jangka panjang (setiap bulan), bukan hanya sekali atau 2 kali saja.

Misalnya :

- Yang kadarnya ringan, untuk kemudahan jalan hidup atau keperluan
rutin sehari-hari, cukup secara rutin
melakukan puasa mutih saja, atau puasa senin - kamis saja, atau
puasa berpantang makanan tertentu saja,
atau puasa weton 1 hari, atau mandi kembang saja.
- Untuk keinginan menjaga kelangsungan pekerjaan dan perbaikan
posisi / derajat, cukup secara rutin
melakukan puasa weton 1 hari.
- Untuk keinginan khusus yang tidak terjadi setiap hari, misalnya
lulus ujian pendidikan, terpilih diterima bekerja
atau terpilih naik jabatan ketika ada kesempatan naik jabatan,
biasanya lakunya puasa ngebleng 3 hari
(hari apa saja) atau puasa weton 3 hari.
- Untuk keinginan khusus yang berat untuk dicapai (relatif bagi
setiap orang) dan waktu pencapaiannya agak
panjang, misalnya ingin bisa terpilih sebagai bupati / gubernur,
bisa cukup menabung untuk memiliki rumah
sendiri bagi yang belum mempunyai rumah sendiri, ingin bisa
mempunyai pabrik / perusahaan sendiri,
ingin karir bisa naik sampai menjadi kepala kantor, dsb, biasanya
lakunya puasa weton ngebleng 3 hari
selama 7 kali berturut-turut tanpa putus dan ditutup dengan ritual
penutup atau tumpengan selametan setelah
semua puasanya selesai. Biasanya lelaku jenis ini juga disertai
nazar (sama dengan sumpah Tan Ayun
Amuktia Palapa-nya Gajah Mada).

Doa selama berpuasa itu juga tidak perlu muluk-muluk, sederhana saja,
doa yang tulus kepada Tuhan, tetapi intinya kita harus menegaskan apa
niat dan keinginan yang ingin dicapai, untuk mengarahkan kegaibannya
supaya fokus pada tujuan.


Masing-masing jenis laku prihatin mempunyai manfaat sendiri-sendiri
yang bisa dirasakan, yang membuat para pelakunya tetap menjalankannya,
tetapi manfaat apa yang dirasakan oleh masing-masing pelakunya tidak
selalu sama, dan juga tidak bisa dipastikan bahwa semua hajat /
keinginan akan dapat terkabul dengan menjalankan suatu bentuk laku
prihatin, puasa dan tirakat. Harus disadari bahwa semua bentuk laku
adalah dilakukan orang sesuai keyakinannya sendiri, sebagai tambahan
dari usaha dan tindakan nyata yang sudah dilakukannya untuk pencapaian
tujuannya itu.

Semua bentuk laku akan bermanfaat bila dalam menjalankannya didasarkan
pada kebutuhan, bukan untuk sekedar menjajal suatu bentuk laku, atau
menyandarkan harapan terkabulnya suatu keinginan dengan hanya
melakukan suatu bentuk laku prihatin. Tidak bisa suatu bentuk laku
kebatinan / prihatin dianggap ampuh sebagai jalan pintas untuk
terkabulnya suatu keinginan.

Dalam melaksanakan laku-laku tersebut juga tidak diperlukan doa-doa
atau amalan khusus dalam melakukannya. Yang diperlukan hanya doa dari
niat batinnya saja, doa permohonan yang tulus agar
keinginan-keinginannya dapat tercapai, sebagai sarana fokus pada
tujuan.

Pada jaman sekarang yang kehidupan manusia penuh dengan rutinitas dan
kesibukan, urusan pekerjaan tetap-lah dijalankan, jangan ditinggalkan
hanya karena sedang berpuasa, dan juga tidak perlu melakukan puasa,
laku prihatin dan tirakat sambil menyepi atau tapa seperti orang jaman
dulu, hanya perlu menghindar dari perilaku dan suasana
bersenang-senang dan diisi dengan banyak berdoa. Perlu diketahui bahwa
sugesti kebatinan dalam kondisi berprihatin akan jauh lebih kuat
dibandingkan pada hari-hari lain saat tidak sedang berprihatin. Karena
itu dalam melakukan laku berprihatin itu akan lebih baik jika
dilakukan dengan banyak berdoa, tidak mendatangi tempat-tempat
keramaian, tidak menonton hiburan atau suasana bersenang-senang yang
membuat kita lupa bahwa kita sedang mempunyai hajat.

Laku puasa, prihatin dan tirakat berdasarkan tradisi jawa tersebut
akan berbeda dengan laku yang dilakukan oleh orang-orang yang
menjalankan laku tertentu dalam rangka memenuhi kewajiban keagamaan
atau yang sedang mempelajari suatu bentuk keilmuan gaib / khodam.

ILMU GAIB DAN KHODAM

ILMU GAIB DAN KHODAM

Dunia keilmuan gaib terbagi dalam 2 penggolongan besar, yaitu keilmuan
yang berlatar belakang pengolahan potensi diri (kebatinan / spiritual,
tenaga dalam, kekuatan pikiran seperti hipnotis, telekinetik, dsb) dan
yang murni bersifat ilmu gaib dan ilmu khodam.

Keilmuan gaib (perbuatan-perbuatan gaib dan ajaib) bisa dilakukan oleh
siapa saja, bukan hanya praktisi ilmu gaib dan yang memiliki khodam
ilmu mahluk halus, tetapi juga para praktisi tenaga dalam, kebatinan
dan spiritual (dalam hal ini kekuatan gaibnya berasal dari tenaga
dalam dan kegaiban sukma mereka sendiri).

Ilmu gaib dan ilmu khodam sudah banyak digunakan di berbagai belahan
dunia, bukan hanya di Indonesia, tapi juga di tanah Arab, Afrika,
Eropa, Asia dan Amerika (Indian) dalam berbagai bentuk keilmuan gaib /
perdukunan sesuai pemahaman masyarakatnya masing-masing.

Pada jaman dulu, di tanah Arab, Afrika dan Eropa, ilmu gaib dan ilmu
khodam sering disebut sebagai ilmu sihir, tenung dan nujum. Ilmu-ilmu
dalam ilmu gaib dan ilmu khodam dalam prakteknya memang terbagi dalam
3 kelompok besar keilmuan tersebut. Sedangkan di tempat-tempat lain,
ilmu gaib dan ilmu khodam dikonotasikan sebagai ilmu-ilmu perdukunan.

Ilmu Sihir adalah keilmuan gaib yang terkait dengan kegaiban dan
perbuatan-perbuatan gaib. Pengertian ilmu sihir bersifat luas dan
sebagiannya juga merupakan ilmu tenung dan nujum. Dalam prakteknya
ilmu ini biasa digunakan untuk menggerakkan benda-benda dengan tanpa
disentuh, menghipnotis / menguasai pikiran dan tubuh seseorang untuk
maksud tertentu, mengelabui penglihatan / pikiran seseorang (ilusi,
halusinasi dan halimunan), menciptakan kekuatan tubuh dan kesaktian
gaib, atau menyakiti dan membunuh orang lain dengan cara gaib, dan
perbuatan-perbuatan ajaib seperti sulap. Ilmu sihir ini sering disebut
sebagai ilmu magic, karena berhubungan dengan perbuatan-perbuatan gaib
/ ajaib di mata umum.

Di dunia Arab dulu, konotasi ilmu sihir adalah untuk tujuan yang tidak
baik, sehingga sering disebut ilmu black magic (ilmu sihir jahat),
sedangkan di Eropa, selain ada yang digunakan untuk tujuan yang tidak
baik (black magic), ada juga ilmu sihir yang digunakan untuk tujuan
kebaikan, misalnya untuk menyembuhkan orang sakit, menangkal serangan
gaib atau untuk mengusir gangguan roh-roh jahat, sehingga disebut ilmu
white magic (ilmu sihir yang baik).

Di Eropa, walaupun ada, tetapi ilmu sihir tidak selalu digunakan
terhadap orang lain untuk tujuan yang negatif. Dalam beberapa hal ilmu
sihir juga digunakan sebagai kemampuan ketrampilan untuk pertunjukan
hiburan seperti sulap, sehingga ilmu itu disebut ilmu magic (sulap)
dan pelakunya disebut magician (pesulap).

Di Eropa, seiring dengan perkembangan peradaban dan agama, banyak
pelaku ilmu sihir yang dikucilkan atau dihakimi massa (dibunuh),
karena dituduh sebagai orang yang melakukan perbuatan-perbuatan jahat
(tenung) terhadap orang lain.

Ilmu Tenung adalah ilmu gaib yang digunakan untuk tujuan negatif,
yaitu untuk menguasai pikiran / kesadaran orang lain atau untuk
menyakiti / membunuh orang lain dengan cara gaib. Pada masa sekarang
ilmu tenung ini sering disebut sebagai ilmu guna-guna, pelet, teluh
dan santet. Ilmu tenung ini disebut sebagai ilmu black magic (ilmu
sihir jahat).

Dalam ilmu sihir dan ilmu tenung ada kesamaan dalam perbuatan yang
dilakukan terhadap seseorang, seperti membuat seseorang tersihir /
berhalusinasi, berilusi, terhipnotis / digendam, lupa diri, lupa
ingatan, dipelet, dsb. Pada ilmu sihir perbuatan-perbuatan itu
dilakukan secara langsung berhadapan dengan si manusia objeknya,
sedangkan pada ilmu tenung perbuatan-perbuatan itu dilakukan di
belakangnya (dilakukan jarak jauh).

Ilmu Nujum adalah ilmu gaib yang digunakan untuk peramalan-peramalan
atau untuk terawangan gaib. Dalam prakteknya ilmu ini biasa digunakan
untuk untuk meramal kehidupan seseorang atau meramal kehidupan masa
depan, dilakukan dengan cara penglihatan gaib atau dengan menggunakan
alat-alat bantu seperti bola kristal, pendulum, kartu bergambar, papan
ramalan atau alat-alat seperti dalam permainan jaelangkung. Selain
yang penerapannya mendasarkan diri pada kemampuan gaib, ilmu nujum
juga banyak yang didasarkan pada hasil pengamatan manusia terhadap
kondisi alam (zodiak, perbintangan, ramalan cuaca / musim, dsb) dan
hasil pengamatan pada bentuk dan tanda-tanda tubuh manusia (ramalan
garis tangan, katuranggan, dsb). Ilmu ini juga biasa digunakan untuk
terawangan gaib, untuk melihat suatu lokasi di tempat yang jauh atau
untuk melihat atau mencari keberadaan seseorang di tempat lain.


Sebelum lahirnya agama Islam, di tanah Arab keilmuan gaib sangat
membudaya. Selain kondisi moralitas kehidupan manusia jaman itu yang
mayoritas rendah sekali (seperti kondisi moralitas masyarakat kota
Sodom dan Gomora yang dibinasakan Allah), ilmu sihir atau ilmu gaib
juga biasa digunakan di masyarakat untuk tujuan yang tidak baik, dan
kental hubungannya dengan kehidupan berhala, semua orang memuja
dewa-dewanya sendiri, dan masing-masing bangsa menciptakan sendiri
dewa-dewa yang lebih "hebat" daripada dewa-dewa bangsa lain, sehingga
kondisi peradaban dan moralitas manusia pada masa itu benar-benar
disebut jaman kegelapan.

Keilmuan gaib juga digunakan dalam ketentaraan, salah satunya
digunakan untuk membentuk pasukan khusus yang patuh luar biasa kepada
tuannya (karena dihipnotis / digendam), tubuhnya kuat dan tidak
merasakan sakit ketika diserang atau dikenai senjata lawan. Ketika
kerajaan-kerajaan di Arab menyerang kerajaan lain, ilmu gaib / sihir
juga digunakan untuk melumpuhkan kekuatan atau psikologis tentara
lawan, sehingga bila satu kerajaan Arab berperang melawan kerajaan
Arab yang lain, maka yang terjadi bukan hanya perang ketentaraan,
tetapi juga perang ilmu gaib.

Ilmu gaib dan ilmu khodam dari tanah Arab terkenal sekali sampai ke
Eropa dan Afrika, biasa disebut sebagai ilmu sihir, tenung dan nujum.
Dan terkenal juga pada masa itu bahwa ilmu gaib Arab hanya bisa
dikalahkan oleh kekuatan Tuhan, seperti dalam kisah Nabi Musa yang
berhadapan dengan ahli-ahli sihir Firaun Mesir. Pada masa itu tanah
Israel sangat terkenal, selain karena daerahnya adalah yang paling
subur dan banyak sumber air dibandingkan tanah Arab lainnya, sehingga
menjadi rebutan bangsa-bangsa, batas-batas wilayahnya juga tidak bisa
ditembus oleh ilmu sihir Arab. Pada masa itu sangat terkenal bahwa
Allah sebagai "Dewa"- nya bangsa Israel adalah kekuatan yang tidak
terlawan oleh kekuatan dewa-dewa bangsa manapun, dan terkenal juga
bahwa selama bangsa Israel patuh kepada Tuhan dan Nabi-Nabi mereka,
kekuatan Allah melindungi bangsa Israel, sehingga tidak ada satu pun
kerajaan besar Arab pada masa itu yang dapat menaklukan kerajaan kecil
Israel.

Tuhan-nya Israel dipuja oleh banyak bangsa, bukan hanya oleh penganut
agama Israel, Nasrani, dan Islam, tetapi juga oleh bangsa-bangsa di
Afrika dan Eropa (Yunani / Romawi), yang menyediakan kuil khusus untuk
menyembahNya dengan menyebutNya sebagai "Dewa yang tidak kami kenal
namaNya". Bangsa Israel sebenarnya adalah juga bangsa Arab, karena
Nabi Abraham sebagai nenek moyang mereka adalah juga orang Arab.
Tetapi setelah Nabi Abraham diperintahkan Allah keluar dari lingkungan
keluarga mereka untuk tinggal di tanah Israel sebagai tanah yang
dijanjikan Allah untuknya dan untuk keturunannya, keturunan Nabi
Abraham membentuk sebuah bangsa baru, bangsa Israel, yang terpisah
dari bangsa Arab lain.

Keilmuan gaib dari India dan Hindu hampir sama, tetapi yang dari India
lebih luas ragamnya karena berlatar belakang budaya keilmuan yang
tidak semuanya berlatar belakang agama Hindu, tapi juga berlatar
belakang sama, yaitu kepercayaan kepada dewa-dewa dan mahluk halus
lainnya. Tetapi disana kebanyakan ilmu gaib dan ilmu khodam bersifat
kombinasi dengan tenaga dalam (prana / kundalini), dan kebatinan /
spiritual, sehingga kadar kekuatannya jauh lebih tinggi dibandingkan
keilmuan dari daerah lain. Mereka juga mampu mengenal mahluk halus
tingkat tinggi, sehingga bisa mempunyai khodam ilmu kelas atas, juga
jimat dan pusaka berkesaktian tinggi.

Di negara India dan sekitarnya, yang hingga saat ini masih tetap
merupakan wilayah dengan budaya kebatinan dan spiritual nomor 1
tertinggi di dunia, ada banyak sekali ajaran tentang ilmu gaib dan
ilmu khodam (penyatuan manusia dengan roh lain sebagai sumber
kesaktian). Penyatuan yang paling tinggi antara manusia dengan roh
lain adalah berupa penitisan Dewa ke dalam diri seseorang, seperti
penitisan Dewa Wisnu ke dalam diri Prabu Kresna (Dewa Wisnu juga
pernah menitis ke dalam diri Prabu Airlangga, raja kerajaan Kediri,
dan Prabu Siliwangi, raja kerajaan Pajajaran).
Penitisan itu menghasilkan kesaktian dan kewaskitaan yang luar biasa,
bahkan sejak si manusia tersebut masih kecil dan belum belajar ilmu
kesaktian. Penitisan itu tidak termasuk sebagai ilmu khodam, tetapi
dasar kekuatan ilmunya sama, yaitu roh gaib lain. Manusia yang
bersangkutan disebut 'Manusia Titisan Dewa'.

Yang berlatar belakang agama Budha kebanyakan bersifat kombinasi
tenaga dalam, kebatinan dan spiritual, yang diolah dengan tata cara
meditasi seperti yang diajarkan dalam agama Budha. Dalam meditasi
mereka, mantra-mantra dibacakan / diwirid dengan bunyi intonasi khusus
yang bisa membuka dan mengaktifkan cakra-cakra tubuh. Nada-nada
intonasi tersebut juga dapat digunakan untuk menyerang mahluk halus
dan menembus pagaran gaib lawan. Keilmuan gaib mereka biasanya tidak
ditujukan untuk menyerang atau menyakiti, karena didasarkan pada
ajaran cinta kasih Budha, tetapi bersifat menangkal, menenggelamkan /
menghapuskan keampuhan ilmu gaib lawan.

Ilmu gaib dan khodam di tanah Jawa (termasuk Sunda) awalnya banyak
berdasarkan pada kekuatan kebatinan dan spiritual asli masyarakat
setempat, tetapi dalam perkembangannya juga banyak mengadaptasi
keilmuan yang berlatar belakang agama Hindu dan Budha sebagai agama
masyarakat pada masa itu. Setelah berkembangnya agama Islam di tanah
Jawa, muncul banyak keilmuan gaib yang mantranya berbahasa Arab, dan
keilmuan asli setempat banyak yang dibelokkan menjadi bernuansa agama
Islam (disebut keilmuan Sunda Islam dan Islam kejawen) yang malah
menjadikan kekuatan gaibnya menurun karena sugestinya dirubah, menjadi
tidak asli lagi seperti saat pertama ilmu itu diciptakan.

Keilmuan gaib Arab bersifat murni sebagai ilmu gaib dan ilmu khodam
dan variasi ilmunya banyak sekali, tetapi kekuatannya tidak setinggi
keilmuan gaib yang asli Jawa atau Sunda atau yang dari India, Hindu
atau Budha, karena tidak dilandasi kekuatan kebatinan / spiritual yang
tinggi, hanya mengandalkan kekuatan sugesti mantra / amalan gaib. Di
Eropa dan Afrika juga banyak digunakan ilmu gaib, tetapi kadar
kekuatannya masih di bawah ilmu sihir Arab dan variasi ilmunya tidak
sebanyak ilmu sihir Arab.

Kekuatan ilmu gaib yang murni bersifat ilmu gaib, secara rata-rata
sama, tetapi pada prakteknya kekuatannya tergantung pada kekuatan
sugesti dan kekuatan khodam masing-masing penggunanya. Banyaknya
variasi / koleksi ilmu seringkali menjadi ukuran kehebatan keilmuan
seseorang dibandingkan orang lain. Kekuatan ilmu gaib yang murni
bersifat ilmu gaib (mengandalkan kekuatan sugesti dan khodam) biasanya
secara umum kekuatan ilmunya jauh lebih rendah dibandingkan kekuatan
ilmu yang didasari kekuatan kebatinan / spiritual, apalagi bila orang
itu juga berkhodam.

Di Indonesia, terutama di Jawa, sehubungan dengan penyebaran agama
Islam, istilah ilmu sihir, tenung dan nujum sudah disingkirkan dan
dianggap sesat, dan digantikan dengan ilmu gaib dan ilmu khodam
bernuansa Islam yang dianggap halal (tetapi istilah ilmu gaib dan
ilmu khodam pun seringkali ditutup-tutupi karena ada yang menganggap
syirik / musyrik, sehingga istilahnya disamarkan dan disamakan dengan
ilmu kebatinan rohani / karomah). Penggunaan mahluk halus sebagai
khodam ilmu pun dibagi dalam 2 pengertian, yaitu mahluk halus umum
(disebut jin kafir) yang dianggap haram penggunaannya dan mahluk halus
yang sudah di-Islamkan (jin Islam) yang sering dianggap halal.


Dalam hubungannya dengan budaya Islam di Jawa, aliran keilmuan gaib
terbagi dalam 3 aliran besar, yaitu Aliran Kejawen, Aliran Hikmah dan
Aliran Islam Kejawen.

Keilmuan gaib dalam Aliran Kejawen masih menggunakan amalan-amalan
yang asli berbahasa Jawa, sebagiannya merupakan ilmu-ilmu tua yang
masih asli dan diturunkan secara turun-temurun menjadi ilmu keluarga.
Namun kadar kekuatannya sudah tidak lagi sekuat ilmu aslinya karena
dalam menekuninya tidak lagi berdasarkan kebatinan jawa dan sudah
tidak lagi dilakukan cara-cara berat yang sama dengan aslinya dulu,
misalnya laku puasanya tidak lagi puasa ngebleng, tetapi hanya puasa
biasa saja dari subuh sampai mahgrib atau hanya puasa berpantang
makanan tertentu saja.

Keilmuan gaib dalam Aliran Hikmah banyak berkembang di kalangan
pesantren dan perguruan-perguruan silat berlatar belakang agama Islam
dengan ciri khas doa / amalan ilmu berbahasa Arab (kebanyakan diambil
dari ayat-ayat Al-Quran). Keilmuan ini didasarkan pada penghayatan
ketuhanan dalam agama Islam.

Keilmuan gaib aliran Islam Kejawen adalah ilmu gaib kejawen yang
dilakukan oleh penganut agama Islam, yang dalam prakteknya ilmu gaib
kejawen itu sudah ditambahkan dengan basmalah dan kalimat syahadat
(supaya terkesan bernuansa agama Islam dan tidak dibilang sesat), yang
seringkali menyebabkan kekuatan gaibnya menurun menjadi tinggal
sepertiganya saja (karena sugestinya dirubah). Misalnya amalan gaib
kejawen yang awalan pembukanya aslinya berbunyi Hong ........ ,
kemudian diganti dengan Bismillah ........... , atau yang aslinya
menyebut Kakang Kawah Adi Ari-ari ........ , kemudian diganti dengan
kalimat syahadat.

Dalam hubungannya dengan budaya Islam, terutama di Jawa, ilmu-ilmu
gaib, ilmu gaib kejawen dan ilmu-ilmu kebatinan seringkali dikatakan
sesat / musryk / syirik, dan dikonotasikan sebagai ilmu-ilmu
perdukunan atau disamakan dengan budaya animisme / dinamisme. Di sisi
lain, semua keilmuan gaib dan kegaiban yang dilakukan oleh tokoh-tokoh
agama Islam dianggap sebagai karomah, dan ilmu-ilmu gaib yang
menggunakan amalan-amalan bernuansa agama Islam sering disebut sebagai
"Ilmu Allah" (namun ada pihak-pihak yang mengkritisi istilah
tersebut, apakah ilmu itu diajarkan oleh Allah ?, apakah Allah
menggunakan ilmu gaib untuk menciptakan kegaiban ? ).

Ilmu gaib dan berkhodam dalam aliran kejawen dan aliran Islam kejawen,
cara mendapatkannya dan dalam penggunaannya banyak yang masih
mengikuti budaya lama, yaitu masih harus dilakukan dengan cara
berpuasa, menyepi, tirakat, sesaji kembang, tumpengan, dsb. Ilmu gaib
dan berkhodam dalam aliran Islam lebih praktis, seringkali hanya perlu
puasa ringan dan mewirid amalan gaibnya saja (walaupun harus
berjam-jam melakukannya), ada juga yang hanya perlu membaca syahadat
saja untuk mendapatkannya dan menggunakan sesaji minyak arab dalam
penggunaannya.

Di Arab Saudi, negara kiblat agama Islam, keberadaan ilmu-ilmu gaib
sudah tidak kelihatan lagi sehubungan dengan adanya larangan
penggunaannya dalam agama mereka, tetapi di negara-negara Arab lain
ilmu-ilmu tersebut masih berkembang dan masih banyak digunakan. Justru
ilmu-ilmu itulah yang sering dijadikan alat untuk menarik pengikut,
sehingga kemudian berkembang suatu pandangan (sampai sekarang), bahwa
seorang tokoh agama akan terkenal atau dianggap istimewa (memiliki
karomah) jika orang itu menguasai keilmuan gaib atau kesaktian gaib.
Jika tidak, maka orang itu akan dianggap biasa saja, tidak ada
keistimewaannya.

ADI ARI-ARI

ADI ARI-ARI

Melewati hari keempat, goda rencana yang datang tidak lagi dari luar
jabang bayi, melainkan dari dalam jabang bayi. Goda rencana yang
berasal dari dalam ini lebih besar jika dibanding dengan goda rencana
yang berasal dari luar. Pada empat malam sebelumnya goda rencana yang
datang dari luar tersebut berasal dari Batara Guru, wujudnya burung
perkutut, dari Batara Mahadewa wujudnya kambing, dari Batara Yama
wujudnya sanggira, dari Batara Brama wujudnya sapi, dari Batara Kwera
wujudnya tikus, dari Batara Pritanjala wujudnya manuk emprit (burung
pipit), dari Batara Langsur wujudnya menjangan, dari Batara Kala
wujudnya asu ajag, dari Batara Ludra wujudnya lembu Handini, dari
Batara Surya wujudnya ular, dari Batara Candra wujudnya kucing.

Pada saat puput puser, yang biasanya terjadi pada malam kelima atau
bisa lebih, goda rencana yang datang lebih besar dan berat karena
tidak kelihatan dan berasal dari dalam diri jabang bayi itu sendiri,
yaitu : Saudara tua yang lahir mendahului jabang bayi, berujud air,
disebut Kakang Kawah, dan saudara muda yang lahir setelah jabang bayi,
berujud daging, disebut Adi Ari-ari.

Selain Kakang Kawah dan Adi Ari-ari, ada tujuh saudara yang menyertai
kelahiran jabang bayi, sehingga jumlah keseluruhan saudara ada
sembilan, yaitu : 1. Kutilapas kethek kejadian dari bungkus jabang
bayi, 2. Celeng demalung kejadian dari air kawah, 3. Asu ajag kejadian
dari ari-ari, 4. Kalasrenggi (bantheng) kejadian dari darah, 5.
Kalamurti (kerbau) kejadian dari kelem (sejenis kendal yang menempel
pada badan jabang bayi), 6. Kalarandhing (menjangan) kejadian dari ilu
(cairan yang kental dan mulur), 7. Kalawelakas, kejadian dari kunyit
yang dipakai untuk alas memotong ari-ari, 8. Tikus jinada kejadian
coplokan dari ari-ari, 9. Taliwangke kejadian dari usus ari ari

Ada versi lain yang menyebutkan bahwa saudara si jabang bayi ada empat
yaitu : 1. Kakang mbareb, 2. Kakang Kawah, 3. Adi ari-ari dan 4. Adi
wuragil. Oleh karenanya ada sebutan sedulur papat lima pancer.
Pancernya si jabang bayi.

Namun yang diketahui umum yang dianggap saudara yang menyertai
kelahiran jabang bayi adalah Kakang Kawah dan Adi Ari-ari. Dua saudara
itulah yang wajib dikaruhake atau disapa agar tidak menjadi sarap
sawan atau batu sandungan bagi keselamatan si bayi.

Cara menyapanya diwujudkan dalam bentuk barang mainan yaitu : payung,
bendera, umbul-umbul dari bahan kertas. Keris-kerisan dan
tombak-tombakan yang dibuat dari bambu. Barang-barang mainan tersebut
ditancapkan pada batang pisang. Mainan tersebut dimasudkan untuk
mengalihkan perhatian kedua saudara dari sibayi agar tidak menggangu
si bayi.

Pada jam tujuh malam Setelah puser puput, , bapak dari bayi atau yang
mewakili membunyikan petasan. Hal tersebut dilakukan untuk melatih
jantung si bayi agar kuat. Setelah itu pada malam itu juga malam
setelah puser bayi puput, semalam suntuk si bayi dipangku atau
digendong, tidak boleh ditidurkan di tempat tidur. Baru setelah pagi
hari si bayi boleh ditidurkan di tempat tidur.

Di pagi hari, setelah bayi diletakkan di tempat tidur, disampingnya
diletakkan gandhik, alat untuk memipis (menghaluskan) jamu, bentuknya
bulat panjang, terbuat dari batu hitam. Gandhik tersebut di
coret-coret dengan injet (gamping) dipadankan seperti bayi, dicoret
hidung, mata, mulut dan telinga. Kemudian gandhik yang sudah dicoret
itu digedhong dengan kain selendang dan diletakkan di tampah yang
diberi alas daun senthe.

Didekat tempat tidur sibayi disediakan meja kecil untuk meletakan
ubarampe selamatan, yang terdiri dari : nasi gudangan, jenang abang
(bubur beras dicampur gula jawa), jenang baro-baro ( bubur beras puti
di atasnya di beri parutan kelapa dan rautan gula jawa) dan jajan
pasar (aneka makanan kecil yang dibeli dari pasar tradisional) Pada
siang harinya, ubarampe selamatan dapat dibagikan kepada anak-anak
disekitarnya.

LMU GAIB

Tulisan-tulisan yang terkait dengan hal-hal kegaiban, kebatinan dan
spiritual tidak dimaksudkan untuk menyimpang dari ajaran agama apapun
dan tidak perlu dipertentangkan dengan agama apapun, dan tidak ada
maksud untuk meninggikan atau merendahkan agama tertentu, karena agama
adalah bersifat pribadi bagi yang percaya dan mengimaninya, tetapi di
dalamnya ada pengungkapan fakta dan pesan-pesan moral untuk menambah
kebijaksanaan manusia dalam memahami agama dan untuk hidup
berkeagamaan yang lebih baik dan menambah kesadaran manusia akan
perilaku berbudi pekerti sebagai dasar dari akhlak mulia.


Dalam memahami hal-hal gaib dan mahluk halus, keilmuan gaib, kebatinan
dan spiritual, ketuhanan dan keagamaan dan karya-karya luhur bangsa
kita dibutuhkan kearifan dan netralitas yang tinggi, karena mengandung
nilai kawruh yang sangat tinggi. Jika belum matang dalam beragama maka
akan muncul sentimen agama dan keAkuan agama. Tiada maksud lain dari
kami kecuali hanya ingin mengungkapkan fakta dan membedah warisan
leluhur dengan pendekatan spiritual dan pengungkapan fakta sepanjang
pengetahuan yang kami miliki. Pengungkapan fakta-fakta itu dimaksudkan
supaya kita mempunyai pengetahuan yang benar tentang isi tulisan ini
sesuai dengan tema tulisannya, sebagiannya juga bermanfaat untuk yang
sudah mempelajari jenis keilmuan ini untuk bahan memperdalam dan
meningkatkan kualitas keilmuannya.




-----------------



Ilmu Gaib dan Ilmu Khodam adalah suatu jenis ilmu / kemampuan untuk
melakukan suatu perbuatan yang tidak sewajarnya, yang melebihi
kemampuan manusia biasa, perbuatan-perbuatan yang ajaib dan bernuansa
gaib, sering juga disebut sebagai Ilmu Supranatural / Metafisika,
karena menyangkut hal-hal yang tidak tampak oleh mata manusia biasa
dan di luar kewajaran, tetapi sering juga disamakan dengan Ilmu
Kebatinan, karena banyak berisi mantra-mantra dan amalan-amalan gaib
atau adanya laku prihatin dan puasa seperti dalam laku menjalani ilmu
kebatinan.


Ilmu gaib adalah suatu jenis keilmuan yang bertujuan untuk menciptakan
perbuatan-perbuatan gaib / ajaib yang berasal dari kekuatan sugesti
pada amalan-amalan gaib, doa dan mantra.

Ilmu-ilmu dalam ilmu gaib bisa sama bentuknya dengan ilmu tenaga
dalam, kebatinan, dan spiritual dalam praktek penggunaannya, tetapi
dalam pengamalan ilmu ini tidak diutamakan penggunaan potensi diri,
karena sumber kekuatan kegaibannya bisa berasal dari mana saja. Bisa
dari diri sendiri, bisa juga dari kegaiban lain. Di dalamnya juga ada
mantra-mantra / amalan-amalan gaib, puasa, tirakatan, dsb, seperti
halnya dalam ilmu kebatinan, sehingga banyak orang yang menganggap
ilmu gaib sama dengan ilmu kebatinan, tetapi sebenarnya berbeda.

Tujuan dalam mempelajari ilmu gaib penekanannya adalah pada hasil yang
ingin dicapai, yaitu keberhasilan dalam menguasai dan mempraktekkan
ilmu-ilmu gaib tertentu, bukan mengoptimalkan potensi diri atau
mengolah kebatinan, juga dalam pembelajarannya tidak diperlukan
filosofi-filosofi kebatinan untuk membentuk kerohanian / kebatinan
pelakunya.

Dengan kata lain, ilmu gaib ini adalah jenis ilmu terapan, yaitu ilmu
yang tujuannya adalah hanya untuk menerapkan / mempraktekkan kegaiban,
biasanya dilakukan dengan membacakan mantra atau amalan gaib.

Secara umum pada masa sekarang aliran ilmu gaib dicirikan sebagai
jenis keilmuan gaib yang mengandalkan diri pada kekuatan sugesti atau
wiridan doa, amalan ilmu gaib atau mantra-mantra. Sumber kekuatan
ilmunya adalah pada kekuatan mengsugesti amalan gaib / mantra-mantra,
bukan kekuatan kebatinan. Dengan demikian proses laku, tatacara dan
hasil yang dicapai dalam keilmuan gaib ini akan berbeda dengan ilmu
kebatinan, walaupun orang sering menganggapnya sama.

HARI BAIK MENGAWALI USAHA

HARI BAIK MENGAWALI USAHA

Dalam kehidupan masyarakat Jawa yang masih memegang budaya dan
kepercayaan tradisional dikenal adanya istilah 'hari baik' dan 'hari
buruk'. Maksudnya, ada suatu kepercayaan bahwa hari-hari dalam
kehidupan manusia mempunyai pengaruh kegaiban tertentu bagi manusia,
ada yang pengaruhnya baik, ada yang pengaruhnya buruk, dan pengaruh
tersebut dapat berpengaruh terhadap kehidupan manusia secara jangka
panjang.

Dalam melakukan sesuatu perbuatan yang bersifat penting, biasanya
orang jawa akan menyesuaikan waktu dan hari pelaksanaannya, supaya
hasilnya baik seperti yang diharapkan dan tidak ada nasib buruk yang
dialami di belakang hari. Misalnya, yang akan pindah rumah atau
bepergian jauh akan menghindari hari Jum'at dan Sabtu, karena hari
Jum'at banyak yang rusuh, banyak masalah, banyak pertengkaran dan
perselisihan, dan hari Sabtu banyak naas, nasib buruk dan musibah.

Ada juga dalam budaya Jawa konsep ilmu petungan (perhitungan), yang
melibatkan alam pemikiran makro dan mikrokosmos, jagad gedhe dan
cilik, alam semesta dan diri manusia. Petungan bukan dibuat atas dasar
tahayul, tetapi atas dasar titen, yaitu mengamati dan memahami alam,
sehingga muncullah konsep pranata mangsa, ilmu tentang ramalan cuaca
(perilaku alam), yang sehari-harinya banyak digunakan sebagai patokan
hari untuk rencana menanam padi dan panenan.


Sifat-sifat hari yang akan disebut di bawah ini bersifat tidak mutlak,
karena dipengaruhi juga oleh hari pasaran (pon, pahing, wage, legi dan
kliwon), jam (pagi, siang, malam), dan wukunya (mingguannya),
bulannya, dsb. Tetapi Penulis tidak akan menuliskan tentang pengaruh
lainnya itu, karena tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang itu.
Kami juga tidak akan membahas lebih daripada tulisan ini, misalnya
tentang perjodohan, dsb.
Sebagai catatan, dalam penanggalan Jawa, hari dimulai pada pukul 5
sore hari sebelumnya dan akan berakhir pada pukul 5 sore hari yang
bersangkutan.
Jadi, batas suatu hari adalah pk.5 sore, dan mulainya hari adalah hari
sebelumnya pk.5 sore.
Berarti hari Senin dimulai pada hari sebelumnya (Minggu) pk.5 sore dan
berakhir pada hari Senin tersebut pk.5 sore.
Hari Senin itu pada pk.6 sore (mahgrib) sudah terhitung sebagai hari
Selasa, karena sudah melewati batas hari Senin pk.5 sore.

Hitungan hari mulai berlakunya pengaruh hari menurut penanggalan jawa
ini, tidak semata-mata secara formal ditentukan oleh hari atau tanggal
di dalam penanggalan jawa, tetapi terutama ditentukan oleh suasana
batin yang mengsugesti orang-orang yang bersangkutan.

Misalnya, hari seseorang memulai usaha warung / toko tidak semata-mata
ditentukan oleh hari saat seseorang mengisi tokonya dengan
barang-barang dagangan atau hari saat pertama membuka tokonya. Tetapi
lebih ditentukan oleh suasana batin kapan orang tersebut merasa mulai
berdagang atau berjualan.

Begitu juga dengan perkawinan, tidak semata-mata ditentukan oleh hari
saat seseorang melamar, ijab kabul atau hari resepsi perkawinannya.
Tetapi lebih ditentukan oleh suasana batin kapan orang-orang tersebut
merasa telah resmi menjadi suami-istri.

Hari seseorang pindah rumah tidak ditentukan saat seseorang
memindahkan barang-barang lamanya ke rumahnya yang baru atau hari saat
pertama dia tidur di rumahnya yang baru. Tetapi lebih ditentukan oleh
suasana batin kapan orang tersebut merasa sudah pindah ke rumahnya
yang baru. Biasanya dimulai saat perlengkapan tidur sudah dipindahkan,
sudah tidur di rumahnya yang baru, sudah merasa pindah ke rumah yang
baru dan tidak lagi memikirkan rumah yang lama.

Pengaruh hitungan hari menurut penanggalan jawa ini berlaku untuk
orang Jawa di Jawa Tengah dan Jawa Timur dan orang Bali di pulau Bali.
Untuk masa sekarang, orang Jawa yang sudah tidak tinggal di Jawa
Tengah dan Jawa Timur, dan orang Bali yang sudah tidak tinggal di
Bali, pengaruhnya terhadap mereka sedikit (masih berpengaruh tetapi
kadarnya kecil). Tetapi bila mereka masih meyakininya di dalam
hatinya, maka pengaruhnya terhadap mereka tetap besar, karena mereka
meng-sugesti dirinya begitu.


Watak Hari untuk memulai usaha / kegiatan :

Hari Senin : hari yang baik untuk semua keperluan.

Hari Selasa : awalnya baik, tetapi hal-hal yang baik waktunya
pendek, yang tidak baik lebih panjang.

Hari Rabu : baik untuk semua keperluan, tetapi tidak sebaik hari Senin.

Hari Kamis : hari yang keras. Usaha dan perkawinan akan banyak
kesulitannya.

Hari Jum'at : hari yang 'panas'. Usaha dan perkawinan akan
banyak gangguan dan keributan /
pertengkaran / perselisihan dan sakit hati.

Hari Sabtu : hari yang berat untuk semua urusan. Usaha dan
perkawinan akan banyak kesulitan, penyakit,
naas, kecelakaan, musibah, dsb.

Hari Minggu : hari yang netral untuk semua urusan.